Kamis, 12 Juni 2008

Kiat Sehat dan Tetap Semangat Berkarya di Usia Senja : Frans Tantridharma

Judul tulisan ini merupakan tema symposium yang diadakan oleh Promosi Kesehatan RS Carolus pada tgl. 14 Mei 2005 yang lalu. Symposium ini untuk menyambut Hari Usia Lanjut tanggal 29 Mei 2005. Atas tema itu Direktur RS St. Carolus dalam kata sambutannya memplesetkan USILA (Usia Lanjut) SUKA USIL. Selanjutnya usia senja berarti malam, apa bukan remaja yang ke dua. Paling sedikit ada 200 orang peserta yang diajak untuk menyadari bagaimana sehat secara fisik dan spiritual. Selain itu bagaimana mencegah penyakit. Kami diajak untuk pemeriksaan gula darah, skrining Keropos Tulang, berat badan ideal secara gratis. Nah, bagaimana keadaan kesehatan kita, ketika sungguh tiba masa tua yang secara nyata, katakanlah dirasakan sejak kita memasuki umur 50 tahun. Yaitu:
  • Ciri-ciri umum, misalnya : rambut memutih-rontok, gigi-geligi rontok, tinggi badan berkurang, massa otot berkurang, tulang rapuh. Fungsi organ mundur.
  • Panca indera. Daya membau berkurang-mengurangi selera makan. Berkurangnya daya adaptasi terang-gelap. Ketajaman penglihatan berkurang. Pendengaran berkurang.
  • Demikian pula berpengaruh kepada daya pikir. Susunan saraf pusat atau otak yang mundur oleh berbagai penyakit.
  • Perkapuran dan penyempitan jantung dan pembuluh darah.
  • Sistim pernapasan saling terganggu satu sama lain: saluran dan otot-otot pernapasan berkurang elatisitasnya.
  • Tulang dan otot. Perombakan lebih banyak daripada pembentukan massa tulang. Otot skelet. Misalnya otot mengecil.

Persiapan apa saja yang cukup untuk memasuki masa tua ini? Jauh-jauh hari orang sudah perlu membiasakan diri untuk berolah raga, sehingga tubuh tetap bugar. Atau suka membaca, agar daya berpikir selalu diasah. Orang pun diingatkan untuk suka makan buah-buahan dan sayur- mayur sejak muda usia. Tetapi bagaimana yang tidak atau kurang melakukan hal-hal itu, dan sekarang sudah mulai masuk usia 50 tahun? Mungkin harus pasrah dengan segala kelemahan atau penyakit tubuh yang terjadi. Penyesalan selalu terjadi di belakang hari. Tetapi jangan lupa, apabila kita mau sembuh, maka kita tetap perlu mensugesti diri dengan membayangkan diri kita dalam keadaan sehat. Mungkin ikut bergabung dengan klub senam, seperti senam asma, senam diabetes, senam jantung sehat, senam pencegahan keropos tulang. Banyak bacaan yang tersedia, seperti Senior yang selalu mengingatkan kita akan berbagai upaya pengobatan. Yang penting orang menyadari segala kelemahannya. Misalnya, akibat gizi yang salah di usia muda, orang terkena penyakit kencing manis, jantung. Orang mulai merancang terapi-terapi yang tepat, seperti terapi vegetarian, terapi minum air 3 x 1,5 lt./ per hari, terapi pemijatan dan senam, terapi diet, terapi obat-obatan alamiah, terapi air kencing.

Beberapa kesimpulan bisa kita petik dari symposium itu.

  1. Memeriksakan diri sebelum usia 50 tahun, agar mulai mengenal tingkat kesehatan dirinya, misalnya mengontrol kadar gula, kepadatan masa tulang, berat tubuh, kolesterol. Apalagi memang perlu kontrol resiko stroke, akibat darah tinggi, kencing manis, jantung, asam urat, kolesterol.
  2. Menyadari kebutuhan gizi: kalsium, besi, vitamin, air, mengurangi garam, gula, menghindari lemak jenuh (hewani).
  3. Fisik dan mental tetap aktif dengan melakukan sosialisasi, olahraga dan hobi. Melakukannya dengan santai, tanpa stress, menurunkan berat badan, tarik napas sedalam-dalamnya. Menghindari polusi udara di jalan, di pabrik, merokok, radikal bebas, bahan kimia irritatif.
  4. Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terstruktur, terencana, dan berkesinambungan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Berbagai manfaat olahraga diperoleh dari segi psikologis, segi sosial, ekonomi dan budaya.
  5. Anggota masyarakat secara proaktif membentuk wadah kelompok usia lanjut. Pemerintah mempunyai program pembinaan usia lanjut al. melalui Puskesmas Santun Usila. Ada undang-undang tentang kesehatan dan kesejahteraan lansia dan berbagai upaya diperkenalkan oleh pembicara dari Departemen Kesehatan.

Kesehatan kita butuhkan untuk “ tetap semangat berkarya di usia senja”. Melalui olahraga, kita bisa mengurangi biaya pengobatan. Semoga kegiatan senam yang ada di lingkungan semakin dapat diperkenalkan dan dimanfaatkan oleh anggota masyarakat.